Memahami Taqwa secara sederhana

Filosofi Taqwa

Tata Azzahra Salsabila Rosie
Studi Naskah Tasawuf
AFI UIN Raden Fatah Palembang

Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

“Hidup adalah pembelajaran, pembelajaran adalah segala hal baik dunia ataupun akhirat. Menikmati hidup artinya menerima pelajaran. Dan kehidupan adalah proses belajar yang tiada henti, terus terjadi. Takdir itu sudah pasti, tapi menjadi bahagia ataupun bersedih adalah pilihan menjalani takdir itu sendiri. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang pesimis. Maka dari itu berusahalah belajar bahagia dari pembelajaran apapun. Dengan belajar kita tahu, dengan belajar kita paham, dengan belajar kita bisa mengajarkan”. ( Tata Azzahra Salsabila Rosie)

Ketaqwaan kepada Allah swt merupakan puncak maqam tertinggi seorang hamba kepada sang pencipta. Ketaqwaan kepada Allah swt adalah suatu kenikmatan yang luar biasa yang dirasakan manusia bagaimana tidak ketaqwaan akan membawa kepada kehidupan yang damai dan tentram. Kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita dapatkan apabila bertaqwa kepada allah swt.  Dengan bertaqwa kepada Allah itu akan menambah rasa takut kemudian akan menghilangkan rasa kecintaan kita pada dunia. 
Dalam suatu riwayat tentang perasaan takut kepada Allah swt. Kisah amalan Rasullullah saw. Ketika terjadi angin topan.
Aisyah r.a bercerita, “apabila terjadi awan gelap, angin topan, dan sebaginya, wajah rasullullah saw yang penuh dengan nur akan berubah pucat karena rasa takut. Kadangkala beliau berada didalam atau keluar sambil membaca doa :
“ Ya allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang berada didalamnya, dan kebaikan yang dikirim karenanya. Dan aku berlindung kepadamu dari keburukan angin ini, dan dari keburukan padanya, dan keburukan yang dikirim karenanya”
Jika hujan mulai turun, wajah rasullullah saw akan mulai cerah. Aisyah bertanya pada rasulullah saw “ya rasul, semua orang suka jika melihat awan mendung sebagai pertanda akan turun hujan, tetapi mengapa engkau seperti ketakutan? Jawab nabi muhammad ‘wahai aisyah bagaimana aku bisa tenang jika belum dipastikan di dalamnya tidak akan turun adzab? Kaum adtelah di azhab oleh allah dengan keadaan seperti ini.ketika melihat awan hitam, mereka senang. Mereka menganggap aka turun hujan. Padahal, itu adalah pertanda adzab Allah swt kepada mereka. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surah 24-25 :
24. “Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, 25. yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada kaum yang berdosa.”

Inilah rasa takut kepada Allah yang maha suci, yang telah ditunjukkan oleh seseorang yang dari sabda-sabdanya ia dikenal sebagai sayyidul awwalin wal akhiirin oleh semua orang. Didalam firman-nya , Allah swt tidak akan mengazhab suatu kaum yang di dalamnya nabi muhammad saw berada. Walaupun Allah swt telah berjanji demikian, nabi saw tetap merasa takut kepada rabbnya. Jika terjadi awan gelap atau angin topan, beliau teringat kaum-kaum terdahulu yang telah diazhab oleh Allah sw.
Marilah kita merenungi diri kita yang selalu berelimbang dosa. Apabila kita melihat gempa dan berbagai azhab lainnya. Kita justru tidak terkesan atau segera menyibukkan diri dengan bertaubat, beristighfar, dan shalat. Kita malah sibuk dengan berbagai kesibukann duniawi yang sia-sia. Sesungguhnya rasa takut tidak akan datang pada hati manusia yang tak beriman kepada Allah. Rasa takut kepada Allah adalah indikasi seseorang sudah meyakini bahwa Allah yang Maha kuasa atas kebijaksanaan Nya terhadap segala perkara. Allah maha pengasih Maha penyayang dan juga Allah menjanjikan siksaan yang teramat pedih bagi setiap hamba yang mengingkari Nya. Rasa takut meninggalkan perintah Allah adalah rasa yang hadir dalam setiap hati insan manusia yang percaya bahwa hanya Allah tempat semua mencurahkan keluh, kesah daan bahagia. Apabila seorang manusia tak memiliki rasa takut terhadap Allah maka sesungguh hati nya sudah kering dari sinar-sinar ilahi. Dalam konteks beribahah kepada Allah rasa takut mencul seiring pertanyaan ‘apakah sholat iniditerima atau tidak?’ suatu ketenangan akan diperoleh dari keikhlasan dan rasa takut tak sempurnanya diri ini dalam mennyembah Allah swt. 
kertaqwaan kepada Allah sebagai tujuan dalam setiap jalannya hati, perkataan dan perbuatan.
Saat kita mengetahui aib-aib tersembunyi dalam hati nurani kita. Ketika kita bertaqwa kepada Allah maka Allah akan memberikan kita sebuah dorongan untuk memperbaiki diri dan bersemangat kembali pada hal-hal akhirat. Kehidupan dunia yang fana membuat kita kadang tertipu dengan gemerlapnya kemewahan, kebahagian yang sesaat, kenikmatan yang menyesatkan.  
Pada suatu riwayat pada  malam isra miraj , Rasulullah melihat sekelompok manusia yang bibirnya digunting-gunting dengan gunting api yang membara. Beliau bertanya “ siapakah orang-orang itu? “ jibril menjawab “mereka adalah para mubaligh dari umatmu yang tidak mengamalkan apa yang mereka dakhwahkan.” Sebuah hadist lain menyebutkan, “ sebagian ahli surga akan mendatangi mereka dan bertanya “ mengapa kalian berada di neraka, padahal kami telah mengikuti ajaran-ajaranmu, sehingga kami berada di surga? Jawab mereka “ karena kami tidak mengamalkan apa yang kami sampaikan kepada orang lain”. Hadist lai menyebutkan “adzab Allah akan lebih cepat diturunkan ke atas ulama yang jahat. “ mereka sangat terkejut dan bertanya mengapa demikian?” jawabannya “ orang-orang yang berilmu yang berbuat maksiat tidak mungkin disamakan dengan orang yang tidak berilmu yang berbuat maksiat.”
Alim ulama yang mukhlis menulis bahwa nasihat-nasihat agama yang tidak diamalkan oleh orang yang memberikan nasihat tidak akan memberi manfaat kepada orang lain. Itulah sebabnya walaupunpada zaman ini ada banyak macam nasihat, ceramah , tulisan, majlis taqlim. Semuanya kurang berpengaruh terhadap amalan para pendengar dan pembacanya. 
Allah swt. Sendiri telah berfirman di dalam Al-Qur’an surah Al-baqarah 44 :
“ Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
Abu darda ra. Seorang sahabat terkenal berkata, “yang paling aku takuti ialah pertanyaan yang akan ditanyakan kepadaku pada hari kiamat di depan seluruh manusia, yaitu apakah kamu telah ,mengamalkan ilmu-ilmu yang kamu miliki? Seorang bertanya pada nabi saw., siapa makhluk yang paling buruk/ beliau menjawab “jangan bertanya hal-hal yang buruk tapi bertanyalah halyang baik-baik. Makhluk yang paling buruk aalah ulama yang jahat.” Dalam sabda beliau yang lainnya, “ ilmu ada dua macam, pertama ilmu yang hanya ada dalam ucapan, ini pembungkam Allah, dan akan menuntut ulama tersebut. Kedua, ilmuyang memberi kesan di dalam hati, yang akan memberi manfaat.’ Maksudnya, seseorang dalam menuntut ilmu agama hendaknya tidak hanya yang bersangkutan dengan masalah lahiriyah, tetapi juga ruhaniyah, supaya berkesan di hati, maka Allah swt akan menuntut pada hari kiamat, “ apakah kamu mengamalkan ilmu yang kamu miliki?”. 
Dalam ketaqwaan kepada allah sesungguhnya kita harus benar-benar mengamalkan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan-larangaan Allah swt. Dalam ketaqwaan kita harus terus memperaiki diri dan hati kita dari keragu-raguan yang bersifat melemahkan keimanan kita. Ketika kita mengetahui sesuatu dengan belajar dan renungan maka insya Allah akan mendapat kebaikan dari ilmu tersebut, terlebih ilmu yang selalu membawa kita pada hal-hal yang membawa kita pada kehidupan abadi akhirat nanti.
Bentuk ketaqwaan seorang hamba tentu terpancar dari apa yang ia bicarakan, apa yang dia perbuat, dan apa yang diyakini dalam hatinya. Allah swt melihat seorang hamba darihatinya bukan dari hartanya, bukan dari jabatannya, bukan dari fisiknya. Allah menilai seorang hamba dari hatinya, karna hati adalah tempat semua sumber semua yang diyakini, menjaga hati agar tetap bersih adalah satu perkara yang harus kita lakukan setiap saat, dimanapun , dan kapanpun karna hati dan taqwa adalah dua tali yang tersambung.

Ketaqwaan kepada Allah sebagai upaya mengindari bahaya-bahaya perbuatan yang akan merusak amal ibadah. 
Dalam bertaqwa kepada Allah swt orang-orang bertaqwa menyadari dengan sepenuh hati dan keimanan mengapa  mereka beribadah kepada Allah. Dengan begitu beribadah bukan hanya bentuk kepasrahan semata tetapi, sebuah bentuk sebuah penyembahan yang maha kuasa atas apa yang terjadi dia alam semsta ini. keimanan yang di  barengi ilmu sama halnya sebagai benteng pertahan aqidah yang kokoh. yang menhalang segala kemungkinan maksiat-maksiat yang merusak ibadah kepada Allah semata. 
Dalam sebuah riwayat, 
Dari ibnu umar r.a ,ia berkata , rasulullah bersabda, agama islam dibangun atas lima perkara”: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji, dan shaum pada bulan ramadhan.” (bukhari, muslim at-targib)
Kelima hal diatas adalah asa iman terbesar dan rukun yang terpenting. Agama islam diibaratkan oleh rasullullah saw seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat syahadat, dan 4 tiang lainnya adalah tiang tiang pendukung pada setiap penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Berdasarkan hadist di atas, muncul sebuah pertanyaan benarkah kita sudah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?
Banyak hadist yang menerangkan dan menegaskan tentang keberkahan dan keuntunga shalat. beberapa diantaranya :
Shalat adalah kunci surga
Shalat adalah nur bagi orang-orang beriman
Shalat adalah nur hati. Barang siapa ingin hatinya senantiasa bersinar, maka sinarilah dengan shalat.
Jagalah shalat tahajjud, karna tahajjud adalah amalan para shalihin dan penyebab untuk mendekati allah swt, menghentikan perbuatan daosa,penyebab diampuni kesalahan, dan menyehatkan badan.
Ibnu qoyyim rah. a menulis dalam Zaadul- Ma’ad, shalat adalah kunci rezeki. Shalat menjaga kesehatan, mengusir penyakit, menguatkan hati, menyenangkan jiwa, menyehatkan badan melapangkan dada, makanan ruhani, mencerahkan hati, mencerahkan wajah, menjauhkan syeitan, dan mendkatkan diri kepada Allah swt. Shalat berpengaruh luar biasa terhadap jasmani dan ruhani dan menjauhkan kita dari kebinasaan dunia maupun akhirat, yakni sangat bermanfaat di dunia dan akhirat.
Shalat adalah perintah pertama yang diwajibkan Allah swt. Terhadap umatku ialah shalat. Dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah perkara shalat. Jelas lah bahwasannya betapa pentingnya shalat. Orang yang shalatnya sempurna maka akan tercermin dari hati, perkataan, dan perbuatannya.


Bagian II 
Seperti pada pembukaan hadist dalam riwayat hadist Arbain An-Nawawi, tentang pahala pekerjaan ditentukan niatnya:

Amirul mukminin Abi hafsh Umar bin Khattab ra. Berkata aku mendengar rasullullah saw , bersabda: “ sesungguhnya amala perbuatan itu sisertai niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang berhjrah hanya karena Allah dan Rasul nya maka hijrahnya itu menuju Allah san Rasulnya. Barang siapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan”.

Iman dan Islam . 
Salah satu keistimewaan di waktu kita hidup sekarang ini ialah kemjauan yang luar biasa di bidang ilmu pengetahuan. Sungguh mengagumkan. Berkat ilmu pengetahuan yang sudah sedemikian mendetail itu maka orang dapat menyikapkan rahasia-rahasia ala ini tentang adanya Alah. Karena itu benarlah bilamana dikatakan oarang pada  masa ini adalah masa iman. Kepercayaan orang kepada Allah dahulu kala, hanya iman ayang tidak diringi dengan pembuktian-pembeuktian nyata tapi di masa sekarang ini yang dimasa ilmu pengrtahuan sudah membumbung tinggi ini maka iman atau kepercayaan orang kepada Allah itu diringi dengan pembuktian- pembuktianyang memuaskan. Pembuktian ini telah menghilangkan keraguan orang tentang adanya Allah. Iman di abad modern ini adalah iman yang tegak di atas ilmu pengetahuan yang kuat menenangkan jiwa dan meyakinkan.

Semakin luas pembicaraan orang tentang berbagai macam ilmu, maka kepercayaan itu akan menjadi keyakinan dengan bukti-bukti ilmiah. Harsyal, seseorang ahli ilmu falak terbesar pada abad delapan belas pernah berkata, “semakin meluasnya pembicaraan orang tentang pengetahuan maka semakin ba yak hal-hal yang menunjukkan adanya Allah Yang Maha pencipta.
Berkata socrates, ahli filsafaft Yunani yang Mansyur itu, alam ini menyatakan kepada kita, tidak satu juga di alam ini yang terjadi secara kebetulan. Artinya tidak terjadi dengan sendirinya. Pada masa sekarang di ruang angkasa, orang telah mencoba keluar dari bumi dengan Sputnik dan satelit memriksa ruang angkasa. Dalam hal ini salah seorang pengamat ruang angkasa soviet “titov” pernah berkata, aku lihat bumi ini tergantung di ruang angkasa. Aku bertanya dala hatiku, siapakah yang memegangi bumi ini mka dia tidak pernah jatuh. Siapakah yang dapat menjawab pertanyaan ini selain Al-Qur’an surah Al Hajj ayat 65:
“Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.” 
Almarhum Dr. Charleston, seorang ahli ilmu penegtahuana terAllah dan besar pernah di tanya orang dari hal pembahasannya yang berhasil besar itu dan menungkatkan kemjauan-kemajuan pada akhir jawabnnya “ aku akan bicarakan pendapat-pendapat terbesar dalam segi rohaniah. Nanti akan datang suatu masa, ketika orang-orang akan berfikir bahwa materi ini tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Hanya sedikit sekali manfaatnya dalam membuat setiap orang laki-laki atau perempuan yang kreatif yang menciptakan sesuatu. Ketika itu ahli-ahli ilmu pengetahuan dunia ini akan merubah kegiatannya kepada pelajaran-pelajaran kepada Allah dan sembayang. Dunia akan menyaksikan, generasi sekarang ini lebih banyak memperhatikan dan perhatiannya di arahkan kepada generasi-generasi empat abad lalu.
Dr. J. Krone dimasa mudanya adalah seorang atheis,telah meletakan jari-jari tangannya pada sumber-sumber keimanan lantas ia beriman kepada Allah pernah berkata, ‘bilamana kita perhatikan sungguh –sungguh alam ini dan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya, dan segala hal-hal yang menakjubkan, demikian juga peraturan-peraturan, bagian-bagian kecil sampai pada hal sebenarnya dan hal- hal yang mengagumkan ini maka tidak dapat tidak orang akan berfikir tentang Tuhan  yang maha pencipta.”

Apa yang dikatakan oleh ahli-ahli ilmu pengetahuan tidak mungkin meliputi seluruhnya dalam segi keimanan, malah ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa keimanan  mereka itu belum mantap terhadap allah. Dan ilmunya itu belum mantap dan belum sampai kepada hakikat adanya Tuhan, apalagi untuk mengesakannya.
Bukti-bukti yang menunjukan tentang adanya Allha itu tidak terletak di bawah lingkunga yang sempit, dan tidak mungkin di letakkan dalam berbagai karangan. Bukti-bukti untuk itu ada pada setiap apa yangada di alam ini bilamana orang itu mempergunakan perasaannya.
Dalam suatu riwayat, Ali bin Abi Thalib ra berkata kepada kumail; “ hai kumail, ilmu itu lebih utama dari pada harta karena ilmu itu menjagamu sedangkan kamu menjaga  harta. Ilmu adalah hakim, sedangkan harta adalah yang dihakimi. Harta menjadi berkurang dengan dibelanjakan, sedangkan ilmu menjadi berkembang dengan di berikan kepada orang lain. 
Al Hasan berkata mengenai firman Alah ta’ala :
201. dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"
Bahwasanya kebaikan di dunia itu adalah ilmu dan ibadah, sedangkan kebaikan di akhirat adalah syurga. Ditanyakan kepada sebahagian hukama “ barang apakah yang selalu mengikuri pemiiknya? Ia berkata ‘barang yang mana apabila kamu tenggelam kamu akan berenang bersamanya apabila tenggelamnya kapal adalah hancurnya badan karena mati. Sebagian mereka berkata : “ barang siapa yang mengambil hikmah (imu) sebagai kendali maka manusia menjadikannya sebagai pemimpin. Dan barang siapa mengetahui hikmah maka ia di pandang oleh semua mata dengan penghormatan.
artinya : “ menuntut ilmu itu fardhu atas setiap muslim”
beliau bersabda :
artinya : “ ilmu itu gudang, kuncinya adalah bertanya. Ketahuilah maka bertanyalah. Sungguh padanya di beri pahala empat orang yaitu. Penanya, orang yang berilmu, pendengar, dan orang yang senang dengan mereka.
(H.R Ath Thabrani, sanad yang lemah)


Bagian III
Sesunguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang ;
Semua niat dalam langkahnya untuk mendapat ridho dari Allah swt
Menuntut ilmu untuk mendaptnya ridho Allah
Semua amal ibadahnya ikhlas karena Allah
Hati selalu mengingat Allah
Allah akan cukupkan apa yang mereka butuhkan , Allah akan mempermudah ia melakukan kebaikan, allah akan kabulkan apa yang ia doakan, allah akan tinggikan derajatnya, dia bisa memfanakan dirinya. Ia akan dliputi rasa dan jiwa yang butuh kepada Allah.Orang-orang bertaqwa adalah orang-orang yang menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah swt. Mendapatkan nya dengan melaksanakn ibadah wajib da untungnya bisa melaksanakn sunah. Iniah maqan orang-orang yang bertaqwa.
Meningat Allah adalah bentuk taqwa paling mudah
Ibadah yang paling ringan adalah zikir, mengingat Allah. Rahasia dahsyat dari zikir sangat banyak mulai dari memberi motivasi, menuai kebaikan, memperkaya hati dan harta, merengkuh jiwa yang tenang. Bisa pula menjinnakan hati yang  gelisah, yang membuat kreatif, memandang semua masalah dengan positif, semakin rendah hati dan bijak, bersikap sabar, tak mudah menyerah pada keadaan, menjadi manusi “super”, tak takut kehilangan apapun. Hal yang paling menguntungkan dari mengingat Allah adalah Allah akan ingat pula kepada kita serta memerhatikan kita lebih dari makhluk lain. Q.S Al Baqarah 152

152. karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Dalam suatu riwayat, nabi berkata “ maukkah kutunjukkan kepada kalian berdua sesuatu yang lebih baik dari pada unta merah? “ Ali menjawab “ tentu ya Rasul. Rasul bersabda “ bacalah Takbir, Tahmid, Tasbih sebanyak 100 kali setiap hedak tidur. Itu sebanding dengan 1000 kebaikan. Demikian pula membacanya ketika pagi hari, itu sebanding dengan 1000 kebaikan.” (HR Bukhari)
Lalu apakah hikmah terbesar dari zikir yang dianjurkan oleh rasullah saw?
Pertama, zikir dapat menghilangkan segala rasa, gundah, dan sedih dari hati
Kedua zikir dapat menggantiperasaan yang tak menentu seorang hamba menjadi perasaan bahagia
Ketiga zikir mampu membersihkan segala penyakit hati dalam jiwa
Keempat tidak lagi memikirkan duniawi yang berlebihan.
Menurut penulis, doa merupakan kekuatan mahadahsyat yang mampu mengetuk pintu langit ketujuh. Bahkan Rasullah saw sering menjadkan doa sebagai senjata penghalau musuh di kala berjihad. Doa ternyata memiliki mekanisme nya sendiri, namun saling terkait antara satu sama lain dengan pelaku doa. Sabar, tak mudah putus asa, berhati bersih, berakhlak baik, juga tak berkeluh kesah, atau mengumpat saat doa belum terlihat hasilnya sebaiknya , doa dijadikan sarana kebutuhan manusia danbukan kewajiban, karena manusia memang membutuhkan Allah sebagai tempat bersandar, mengadu, dan meminta. Jadikan doa sebagai proses komunikasi yang sangat penting bagi seorang hamba, bukan transaksi.
Doa orang yang bertaqwa akan Allah kabulkan
Sesungguhnya doa merupakan senjata pamungka bagia setiap mukmin yang sebenarnya menjadi inti ibadah. Allah pun terihat “memanggil” hambanya pada setiap kesempatan untuk berkomunikasi dengan Nyameminta kesejahteraan, perlindungan, kesehatan, keselamatan rezeki yang banyak dan berkah, ketenangan jiwa,, bahkan terjaga dari ketakutan tangan-tangan jahat Makhluknya. 
Banyak kisah sahabat Rasulullah yang telah membuktikan kekuatan doa pada saat-saat paling kritis dalam kehidupan “kun fayakun” , bisa terbukti dari sederet doa yang diucapkan seorang hamba. Bakhan “keajaiban” masih sangat mungkin di dapatkan kesempatan terbuka lebar bagi hamba yang sabar senantiasa menegadah ke langit, mencari jawaban atas segala kesulitan dan pertanyaan kehidupan.
Apakah ada doa yang tertolak? Ini rahasia Allah. Sebuah penghargaan bagi pelaku doa bagi yang sabar, tawakal, dan tak pernah berputus asa saat doa nya belum dikabulkan. 
Adanya sikap tunduk, penyerahan diri, dan sangat membutuhkan kehadiran Illahi dalam dirinya. Sebagian ulama salaf ada yang mengatakan “ kami lebih takut dihalangi u tuk berdoa dari pada dihalangi dari terkablnya doa. Hal ini mengandung arti jika ada keasyikan tersendiri saat seorang hamba “berkomunikasi mesra”  dengan Tuhannya, ia akan merasa bahwa terkabul atau tidaknya doa tak lagi menjadi masalah. Adapaun yang menjadi kesedihan mendalam adalah jika mereka tak diizinkan lagi bertemudan berkeluh kesah dengan penciptanya.
Imam ibnu jauzi menafsirkan bahwa memang tak ada doa yang tertolak, tak ada pula yang sia-sia. Bisa jadi tertunda pengabulan  doa itu diganti dengan sesuatu yang lebih bermanfaat daripada yang dimintanya, baik di dunia maupun akhirat. 
Al Baqarah155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"
.
Pelajaran berharga dari kata ikhlas dan bersyukur saat musibah ia bisa meredam derita yang dimiliki seseorang  ketika ia merubah musibah dalam bentuk syukur. Jika seorang hamba membiasakan mulutnya berzikirpada Allah dalam berbagai kesempatan, saat iamelihat kejadianburuk menimpanya, yang terjadi akan berbeda dengan orang yang mulutnya kelu menyebut nama Allah swt.  Jalaluddi rakhmat menyebutkan “ cara bersyukur saat di timpa musibah yakni dengan melihat sisi positif dan kebaikan dalam musibah itu. Bagi yang ingin mencegah musibah terjadi kepadanya,yang paling mungkin dilakukan adalah menerimanya dan bersukur. Syukur membuat seseorang lebih tegar.  Dengan sikap itu diharapkan akan berbuah manis, Allah akan menggantinyadengan yang lebih baik.
Niat melakukan segala sesuatu mencari ridho Allah
Niat adalah langkah pertama seorang hamba dalam memulai segala sesuatu, niat yang tulus, ikhlas dan mencari ridho Allah swt akan selalu dalam lindungan Allah. Pengalaman pribadi penulis, ingin berkuliah di Universitas Islam Negeri untuk memperdalam ilmu Agama,  dari berbagai kesulitan untuk menempuh pendidikan mulai dari masalah ekonomi, jarak dari rumah untuk kuliah yang jauh, tapi Allah selalu memberikan kemudahan dalam setiap kesuliatan yang di hadapi, Allah memberi jalan untuk penulis bisa berkuliah di sini, alhamdulillah niat itu Allah realisasikan. Berkah yang Allah beri kepada saya jauh dari bayangan saya sebelumnya, betapa Allah mempertemukan saya dengan dosen-dosen yang ilmu agamanya Masya Allah, menjadi motivasi kepada saya sendiri untuk terus belajar ilmu agama. Dalam menuntut Ilmu dengan niat yang tulus Allah akan berikan jalan kemudahan.
 Ketika pada suatu saya diberi tugas-tugas oleh berbagai dosen, betapa saya menyadari hal-hal baru yang membuat saya tersentak mengingat betapa banyak nikmat yang Allah berikan keada saya, terutama nikmat kesempatan belajar, nikmat usia yang saya pakai untuk menuntut ilmu, nikmat waktu-waktu yang saya habiskan untuk memahami kehidupan dunia dan akhirat.  Alhamdulilah betapa tak pernah berhenti kenikmatan itu datang. Tapi pada suatu ketika saya merasa keimanan sedang menurun, saya kehilangan motivasi untuk belajar, Allah selalu punya cara memanggil saya untuk datang kepada Nya dengan cara-cara yang sangat romantis, suatu hari saat keimanan saya sedang menurun, Allah pertemukan saya pada buku-buku yang menginspirasi tentang ketaqwaan seorang hamba, Allah pertemukan saya dengan orang-orang yang bermakna membuka pandangan saya. Sejak saat itu saya percaya ketika niat yang awalnya tulus mencari ridho Allah , maka ketika di tengah perjalanan itu kita kehilangan arah maka Allah akan menuntun kita untuk kembali padaNya.
Ketenangan yang di dapat Orang bertaqwa
Orang yang bertaqwa kepada Allah akan terpancar dari perlakuannya,ketenangan jiwa nya. Ada suatu hukum serta prinsip alam, seseorang itu akan merasa aman dan tenang apabila mengetahui dan merasa bahawa disana adanya ‘kuasa’ yang mampu mengatasi segala kebimbangan dan kecemasan. Seorang yang genius sekalipun, tanpa kemantapan dan kecemerlangan emosi pasti tidak dapat menggunakan kegeniusan dan ketinggian IQ nya dengan benar jika jiwanya senantiasa tidak tenang. Kecemerangan dan kemantapan jiwa inilah yang disebut sebagai EQ. Tetapi walapun seseorang yang mantap EQ nya, walaupun dia hanya seorang yang buta huruf dan bekerja di sawah bendang, tetapi dengan ketenangan jiwa yang dmilikinya, ia dapat menghadapi hidup dan segala masalah hidup ini dengan penuh ketenangan dan ketertiban. 
Kekuatan rohaniah(SQ) seakan menjadi penguat EQ yang kuat, EQ akan menyemprnakan IQ seseorang walau pada tahap manapun IQ berada. Bukankah semua orang dapat menjadi pandai semua orang boleh menjadi bijaksana. Allah yang menciptakan manusia manusia malah sluruh alam ini telah menyatakan sebagai satu prinsip, bukankah hanya dengan berzikir kepada Allah itu hati akan menjadi tenang? (Q.S. Ar-Rad 28).
Berzikir disini membawa maksud yang luas, yaitu kita dapat menyebut dan mengingat Allah, merasakan kehadiran Nya dan merasa keagungan Nya di dalam setiap waktu dan keadaan. Mana mungkn sesorang yang melihat Tuhan (dengan segala kebesaran dan kuasa Nya) berada begitu hampir dengan diri Nya masih merasa tidak tentam dan aman? Sedangkan allah Maha kuasa atas bumi dan langit.
Alhamdulillah

Daftar Pustaka
Hidayatullah mohd. Syarif. Senyum dan tangis Rasulullah saw. Kuala lumpur;haji jantan sdn.
Imam Al Ghazali. Ihya Ulumiddin jilid I. Penerjemah moh. Zuhri .cetakan 2011.
Dewojati candra N.M. ayat-ayat tolak derita.PT gramedia Pustaka Utama .jakarta
maulana muhhammad zakariya al kandahlawi rah.a . himpunan fadhillah amal . ash shaff. Penerbit buku islami. Jogjakarta . penerjemah ust. A. Abdurahman ahmad. Ust ali mahfudzi. Ust harun ar rasyid. 
Terjemahan hadist Arbain An-Nawawi. Jakarta. Al-I’stisqhom cahaya umat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Untuk Hari Wisuda

Agustus

Sehari Di Pulau Kera, NTT